PLTS On Grid PLTS On Grid adalah istilah untuk menyebut sistem Pembangkit Listrik Tenaga Surya PLTS yang berfungsi untuk mengubah energi dari panas matahari menjadi energi listrik. Sistem ini yang pada umumnya digunakan pada bangunan rumah, kantor, atau pabrik. Salah satu solusi paling efektif untuk efisiensi biaya listrik karena mampu menghemat biaya listrik bulanan secara signifikan. PLTS tipe ini dipasang pada bagian atap atau gedung, supaya dapat menerima panas matahari secara optimal. Nantinya panas yang diterima akan diubah menjadi arus listrik searah DC dan oleh inverter diubah menjadi arus bolak-balik AC. Setelahnya baru kemudian disinkronkan dengan arus listrik dari PLN. PLTS Off Grid PLTS Off Grid adalah Pembangkit Listrik Tenaga Surya dengan sistem yang mengandalkan energi matahari sebagai satu-satunya sumber energi. Sehingga berbeda dengan tipe on-grid, tipe ini tidak disinkronkan dengan listrik PLN. Biasanya sebagai cadangan, didukung dengan genset atau baterai untuk menyimpan energi. Sistem yang juga disebut dengan Stand Alone PV Photovoltaic ini sangat cocok untuk gedung yang sulit dijangkau oleh jaringan PLN, karena sifatnya yang mandiri dan mengandalkan baterai. Kementrian ESDM menyarankan penggunaan baterai dengan cadangan minimal 3 hari sebagai bentuk antisipasi cuaca yang kurang mendukung dengan intensitas cahaya matahari rendah. PLTS Hybrid PLTS Hybrid adalah Pembangkit Listrik Tenaga Surya yang didukung oleh teknologi Hybrid, maksudnya, sistem listrik yang dihasilkan oleh panel surya dapat digabungkan dengan listrik dari PLN. Dengan harapan nantinya sistem tersebut memudahkan pengguna untuk mendapatkan dukungan energi listrik yang optimal sekaligus antisipasi saat terjadi kekurangan daya atau pemadaman. Listrik yang dihasilkan dari sistem PLTS tipe ini nantinya akan disimpan ke dalam baterai cadangan, seperti yang diterapkan pada PLTS Off-Grid. Bedanya jika di tipe Off-Grid, kekurangan cadangan listrik dari baterai diatasi oleh genset. Sedangkan untuk tipe ini, secara otomatis akan dicadangkan oleh listrik dari PLN. Berdasarkan dari penjelasan pengertian PLTS On-Grid, Off-Grid dan Hybrid di atas, bisa didapatkan kesimpulan bahwa PLTS On-Grid dan Hybrid dapat menjadi solusi yang efektif untuk memenuhi kebutuhan energi listrik rumah, pabrik maupun kantor. Terutama untuk bangunan-bangunan yang berada di jangkauan jaringan PLN. Perbedaannya adalah untuk menerapkan sistem On-Grid tidak dibutuhkan baterai penyimpan cadangan energi listrik. Sedangkan untuk tipe Hybrid dibutuhkan tetap baterai tersebut meskipun ada cadangan dari listrik PLN. PLTS Off-Grid dapat menjadi solusi yang cemerlang untuk mengatasi kebutuhan listrik, khususnya di area yang masih sulit dijangkau oleh listrik PLN karena sistem ini bisa memenuhi kebutuhan energi listrik secara mandiri. Dengan konsekuensi penyediaan baterai penyimpan cadangan yang lebih besar dan genset sebagai antisipasi saat cuaca kurang mendukung. Apapun sistem yang diterapkan, satu hal yang pasti adalah PLTS dapat menjadi solusi untuk kebutuhan listrik masa depan, karena menghemat biaya listrik secara signifikan dibandingkan menggunakan sumber energi fosil seperti batubara. Selain itu juga dapat menjadi investasi yang menguntungkan karena PLTS terbukti lebih ramah lingkungan karena jumlah polusi yang jauh lebih sedikit.
Berdasarkanpembahasan di atas, maka dapat ditarik kesimpulan tentang beberapa perbedaan mendasar antara PLTS on-grid dengan PLTS off-grid sebagai berikut: Keterhubungan dengan jaringan PLN; Pemasangan PLTS on-grid harus tersambung dengan jaringan PLN, sedangkan pada PLTS off-grid tidak membutuhkan sambungan dengan jaringan PLN. Medan yang cocok Sebelum memutuskan untuk memasang sistem panel surya, ada banyak keputusan yang harus diperhatikan. Ini karena Anda akan berinvestasi dalam peralatan yang akan bertahan selama bertahun-tahun, pastinya Anda tidak ingin membuat keputusan yang salah, bukan? Apalagi masih banyak yang belum tahu perbedaan solar panel on grid dan off grid. Biar tidak salah pilih, hal utama yang harus Anda perhatikan adalah memilih pemasok panel surya terbaik. Beruntungnya, Atonergi merupakan pemasok panel surya terlengkap di Indonesia, jadi Anda bisa berkonsultasi dengan tim ahli Atonergi untuk mendapatkan sistem terbaik untuk kebutuhan Anda. 1. Akses Listrik Off-Grid Sistem panel surya off-grid sangat bergantung dengan energi matahari untuk memberi daya pada rumah atau gedung bisnis Anda. Jadi, jika Anda memilih sistem off-grid ini, Anda hanya akan memiliki aliran listrik dari dua titik Saat matahari bersinar, panel surya dapat menghasilkan listrik,Saat Anda mengambil energi listrik dari baterai yang disimpan selama produksi sistem panel surya Sayangnya, jika Anda menggunakan sistem off-grid tanpa memiliki alat penyimpanan energi, Anda tidak akan memiliki akses listrik tambahan saat Anda membutuhkannya di malam hari. On-Grid Berbeda dengan on-grid, Anda akan selalu memiliki akses ke listrik. Namun, jika panel surya Anda tidak menghasilkan listrik yang cukup untuk memberi daya untuk rumah Anda, Anda dapat menarik energi dari jaringan utilitas untuk melengkapinya. 2. Dari Sisi Produksi Energi Off-Grid Untuk masalah yang satu ini bergantung dengan ukuran dan jumlah panel surya yang Anda pasang. Sebagian besar sistem off-grid dirancang untuk menghasilkan sejumlah listrik yang lebih saat siang hari yang nantinya akan disimpan ke dalam baterai. Energi tersebut kemudian bisa Anda akses saat sistem panel tidak berproduksi, seperti saat cuaca mendung atau pada malam hari. On-Grid Jika sistem off-grid akan mengirim energi yang berlebih ke baterai, sistem on-grid akan mengirimkan energinya ke jaringan listrik. Kalau di Amerika Serikat, hasil energi listrik tersebut bisa digunakan sebagai kredit untuk mendapatkan listrik tanpa menambah biaya tagihan listrik. 3. Saat Aliran Listrik Turun Off-Grid Sistem panel Anda bekerja secara independen dari jaringan listrik. Jadi, jika ada badai atau bencana alam lain yang dapat mematikan aliran listrik, sistem panel Anda akan terus beroperasi. On-Grid Dengan menghubungkan jaringan, Anda tetap dapat mengakses ke listrik kapan pun Anda butuhkan. Namun, sistem ini memiliki beberapa aturan, seperti jika Anda memiliki sistem yang terikat jaringan, maka jaringan listrik Anda akan mati dan Anda tidak akan memiliki energi listrik. Kecuali, jika Anda menggunakan sistem yang terikat jaringan dengan baterai cadangan. Sudah Paham Perbedaan Sistem Panel Surya On-Grid dan Off-Grid? Setelah membaca artikel ini, apakah Anda sudah paham dengan perbedaan sistem panel surya? Biar Anda tidak salah memilih sistem panel surya, sebaiknya Anda konsultasi terlebih dahulu dengan tim ahli dari Atonergi. Tim Atonergi akan dengan senang hati memberikan rekomendasi panel terbaik yang sesuai dengan kebutuhan Anda. Selain itu, Atonergi juga menyediakan beragam panel surya mulai dari on-grid, off-grid, dan hybrid. Jadi, Anda bisa langsung memilih sistem panel secara langsung. Login SistemPLTS off-grid bekerja secara independen dari jaringan listrik. Apabila terjadi pemadaman jaringan, PLTS dapat terus beroperasi. Tidak ada perubahan dalam layanan atau akses listrik. Sedangkan pada sistem on-grid, dengan menghubungkan ke jaringan maka listrik dapat diakses kapan saja.PerbedaanPLTS On Grid dan Off Grid, Kelemahan dan Kelebihannya. Saya mencoba menguraikan secara sederhana tentang perbedaan PLTS On Grid dan Off Grid.
Perbedaan PLTS On Grid dan Off Grid Serta Hybrid System. Sistem listrik tenaga surya saat ini dibagi menjadi dua sistem yang biasa disebut sistem off grid dan on Grid. Banyak pemula yang berminat ingin menggunakan sistem PLTS namunkebingungan menentukan sistem mana yang tepat. Berikut ini adalah penjelasan-masing masing sistem On Grid merupakan sistem listrik tenaga surya yang terkoneksi langsung dengan Jaringan PLN. Secara sederhana sistem kerja PLTS ON Grid Adalah Sebagai berikutPanel Surya Mendapat Pencahayaan Sehingga Menghasilkan Energi Listrik DC Dari panel Surya Diubah menjadi Listrik Gelombang SInus seperti Listrik PLN Melalui Listrik Gelombang Sinus yang di hasilkan Oleh Inverter langsung ikut masuk ke jaringan PLN Sehingga bisa mengurangi tagihan atau bahkan bisa eksport hasil listrik ke Juga menyediakan KWH Exim Agar kelebihan produksi listrik dari panel Surya bisa di eksport dan dibeli oleh Listrik PLN Mati maka PLTS juga ikut mati karena tidak menggunakan on-grid ini termasuk sistem PLTS yang sederhana serta merupakan sistem yang efektif dalam segi biaya. Komponen utama dalam PLTS on-grid adalah panel surya serta inverter. Sistem on-grid dapat secara langsung mengimbangi tagihan listrik. Namun sistem ini memiliki kekurangan yakni jika terdapat mati listrik dari PLN maka hunian juga akan mengalami mati listrik, mengingat dalam pembangkitannya PLTS on-grid bergantung dari listrik PLN untuk dapat menggenerasi Off GridPLTS Off Grid Merupakan PLTS yang berdiri sendiri tidak terhubung ke Jaringan PLN karena mempunyai penyimpanan Energi berupa Baterai. PLTS Off Grid ini biasanya memakan biaya cukup mahal karena harga baterai yang cukup tinggi. Secara Sederhana Alur Kerja PLTS Off Grid Adalah sebagai berikutPanel Surya Mendapatkan Pencahayaan sehingga menghasilkan listrik dari panel surya dikontrol dan dikendalikan oleh SCC Solar Charge Controller untuk diatur voltase dan amperenya agar bisa mencharge yang diolah oleh SCC masuk ke memberikan arus listrik ke alat Inverter untuk merubah listrik DC menjadi AC dan digunakan untuk peralatan rumah satu keunggulan sistem off-grd bila dibandingkan dengan sistem on-grid yakni dapat tetap menyediakan listrik jika terdapat pemadaman listrik dari PLN. Namun sistem ini memiliki kekurangan yakni kemungkinan tidak dapat memenuhi kebutuhan beban listrik secara total mengingat biaya serta volume baterai dapat menjadi sangat off-grid membutuhkan peralatan yang lebih kompleks serta biaya yang lebih tinggi bila dibandingkan PLTS on-grid. Komponen utama dari sistem off-grid adalah panel surya, charge controller, inverter, serta baterai. Inverter yang digunakan dalam sistem off-grid berbeda dengan sistem on-grid. Pada sistem off-grid inverter yang digunakan adalah inverter dengan kemampuan bi-directional sehingga mampu mengisi baterai dan mengambil listrik dari baterai untuk digunakan ke itu, pengaturan array panel surya dan jumlah baterai yang diperlukan cukup kompleks pada sistem off-grid. Detail analisis dari kebutuhan listrik akan diperlukan dalam mendesain sistem. Selain itu diperlukan pengkabelan ulang pada panel listrik utama dalam bangunan untuk mengisolasi beban kritikal kulkas serta beberapa lampu saja sehingga hanya mereka yang mendapatkan listrik saat terjadi pemadaman listrik PLN. Hal ini berarti peralatan listrik yang tidak kritikal misalnya AC, TV, mesin cuci, serta peratalan listrik yang lain tidak akan mendapatkan listrik saat terjadi pemadaman ini mengakibatkan instalasi PLTS off-grid lebih kompleks dari pada on-grid. Hal ini dikarenakan terdapat komponen berbahaya, biasanya adalah baterai dengan arus tinggi sehingga diperlukan pelatihan ekstra dalam menanganinya. Selain itu, baterai adalah komponen yang cukup mahal, memerlukan maintenance, dan penggantian secara HybridPLTS Hybrid merupakan sistem Listrik tenaga surya yang mengakomodasi sistem on grid dan off grid. Kita bisa mengkoneksikan listrik langsung ke PLN namun juga bisa menyimpan energi listrik ke Baterai untuk digunakan saat pemadaman atau malam jika seandainya terjadi pemadaman listrik secara total, rumah atau bangunan akan mengambil energi listrik dari baterai, yang listriknya disuplai oleh solar panel. Dengan kata lain, dalam kondisi pemadaman listrik, Anda tetap bisa beraktivitas seperti biasa karena ada pasokan cadangan listrik dari baterai PLTS on-grid karena adanya fitur baterai ini pula, PLTS on-grid hybrid umumnya ditawarkan dengan harga investasi yang cenderung lebih mahal jika dibandingkan dengan PLTS on-grid Kunciperbedaan plts ongrid offgrid hybrid Builder ID, Platform Online terdepan tentang teknologi konstruksi. Teknik perkayuan, teknik bangunan, Teknik pengelasan, Teknik Kelistrikan, teknik konstruksi, teknik finishing dan produk bangunan, review Alat pertukangan, informasi teknologi bahan bangunan, inovasi teknologi konstruksiRead NextMarch 9, 2023Panel Surya Solar Panel Jenis Sel Surya, Proses Pembuatan, Rangkaian, Kelebihannya & ResikonyaFebruary 16, 2023Blue Origin Mengklaim Teknologi Baru tenaga surya tak terbatas’January 22, 2023Harga MPPT Solar Charge Controller untuk Listrik Tenaga Surya 2023January 22, 2023Harga Perlengkapan PLTS Listrik Tenaga Surya dan Aksesosris 2023January 26, 2023Inverter PLTS Terbaik dan Inovatif Sepanjang 2023January 26, 2023Solar Panel Terbaik dan Paling Inovatif 2023January 17, 2023Harga Lampu Tenaga Surya – Lampu Taman, Jalan, dan Pagar 2023January 17, 2023Harga Panel Surya, Solar Panel Berbagai Merek, Type, dan Ukuran 2023January 4, 2023Harga Grid Tie Inverter PLTS Berbagai Merek dan Tipe 2023October 20, 2022Caltech Segera Meluncurkan PLTS Luar Angkasa Akhir Tahun IniPerbedaanOn Grid dengan Off Grid 1. PLTS On Grid PLTS On Grid merupakan sistem PLTS yang hanya dapat menghasilkan listrik dari grid (PLN). Jadi PLTS akan 2. PLTS Off GridMeskipun telah menjadi tren global, penggunaan Pembangkit Listrik Tenaga Surya PLTS di Indonesia terbilang masih sangat rendah. Kurangnya edukasi baik dari sisi manfaat PLTS, cara pemasangan, serta biaya yang cukup tinggi menjadi beberapa faktor yang menghambat penggunaan PLTS di Indonesia. Dorongan penghematan penggunaan listrik konvensional berbahan bakar fosil mendorong pemerintah semakin gencar melakukan sosialisasi dan menjadikan kantor-kantor pemerintahan di berbagai daerah menjadi role model pemasangan PLTS on-grid. Upaya pemerintah tersebut sudah mulai membuahkan hasil. Minat dan keingintahuan masyarakat terhadap PLTS semakin meningkat. Meskipun begitu, masih banyak yang kurang memahami bahwa ada beberapa jenis PLTS yang memiliki spesifikasi, karakteristik dan fungsi yang berbeda. Dua di antaranya yang cukup populer digunakan adalah PLTS on-grid dan PLTS off-grid. Apa perbedaan antara kedua jenis PLTS tersebut? Silakan simak penjelasan selengkapnya di bawah ini! Mengenal PLTS On-grid Sesuai namanya, PLTS on-grid merupakan jenis yang dapat bekerja bila aliran listrik terhubung dengan daya dari PLN. Oleh sebab itu, masyarakat yang ingin melakukan instalasi PLTS on-grid harus telah terdaftar sebagai pelanggan PLN dan menggunakan meteran listrik pascabayar. PLTS on-grid umumnya ditempatkan pada atap bangunan yang dapat terkena sinar matahari langsung tanpa penghalang apapun. Dalam instalasinya dibutuhkan sebuah alat yang bernama meteran ekspor-impor exim. Meteran exim tersebut berfungsi untuk menyimpan kelebihan daya yang diproduksi unit PLTS saat siang hari. Tabungan energi tersebut nantinya akan mengurangi perhitungan daya yang digunakan dari listrik PLN ketika malam hari. Besarnya pengurangan sesuai dengan nilai listrik yang di ekspor ke PLN dikali 65%. Sekilas Tentang PLTS Off-grid PLTS off-grid memiliki karakteristik yang berbeda dengan jenis PLTS on-grid. Saat menggunakan PLTS off-grid, pelanggan tidak diwajibkan terhubung dengan jaringan listrik PLN. Oleh sebab itu, PLTS off-grid sering dijumpai di daerah-daerah yang tidak terjangkau akses listrik PLN. Hal ini karena daerah tersebut tidak terhubung dengan jaringan listrik PLN dan PLTS off-grid umumnya membutuhkan dukungan baterai sebagai tempat penyimpanan daya ketika PLTS tidak mendapat sinar matahari. Dengan mengandalkan baterai sebagai satu-satunya media penyimpanan daya untuk suplai listrik ketika panel tidak dapat menghasilkan energi listrik, maka besarnya kapasitas penyimpanan baterai sangat berpengaruh. Penggunaan baterai sebagai penyimpanan energi listrik juga mengakibatkan biaya instalasi PLTS off-grid umumnya lebih besar. Selain membutuhkan banyak peralatan khusus, pemasangan perangkat juga cenderung lebih rumit, seperti diperlukannya pemasangan inverter sentral, meteran kWh serta baterai itu sendiri. Dalam segi perencanaan, pemasangan PLTS off-grid juga perlu memperhitungkan besarnya ukuran panel surya serta kapasitas baterai agar dapat memenuhi beban penggunaan listrik harian. Pengguna tentu tidak ingin kehabisan daya listrik saat malam hari dan terganggu aktivitasnya. Perencanaan perawatan berkelanjutan serta penggantian baterai secara berkala juga perlu diperhitungkan dengan matang, karena pada umumnya, masa pakai baterai jauh lebih singkat daripada usia pakai panel surya. Kesimpulan Perbedaan PLTS On-grid dan PLTS Off-grid Berdasarkan pembahasan di atas, maka dapat ditarik kesimpulan tentang beberapa perbedaan mendasar antara PLTS on-grid dengan PLTS off-grid sebagai berikut Keterhubungan dengan jaringan PLN Pemasangan PLTS on-grid harus tersambung dengan jaringan PLN, sedangkan pada PLTS off-grid tidak membutuhkan sambungan dengan jaringan PLN. Medan yang cocok Pada PLTS on-grid, pengguna harus sudah terdaftar sebagai pelanggan PLN dengan jenis tagihan pascabayar. Sedangkan PLTS off-grid cocok digunakan pada daerah-daerah yang tidak terjamah aliran listrik PLN. Perangkat yang dibutuhkan Pada PLTS on-grid, penggunaan baterai tidak diperlukan. Pelanggan hanya perlu memasang meteran exim sebagai pengukur besarnya daya yang digunakan dari PLN dan sisa energi yang ditabung. Sedangkan pada PLTS off-grid baterai menjadi komponen penting sebagai tempat penyimpanan daya listrik. Biaya instalasi dan perawatan Kerumitan instalasi dan komponennya, menyebabkan biaya yang dikeluarkan untuk instalasi dan perawatan PLTS off-grid umumnya lebih besar dibandingkan PLTS on-grid. Rata-rata, pengeluaran pada PLTS off-grid mencapai empat kali lipat daripada pada PLTS on-grid. Orang-orang yang berada di daerah dengan jangkauan jaringan PLN, umumnya lebih banyak memilih PLTS On-grid. Penggunaan yang lebih mudah juga membuatnya lebih banyak diminati, terlebih yang didukung dengan sistem monitoring digital seperti panel surya Catur Elang Energi. Pengguna dapat mengetahui secara real-time mengenai daya yang dihasilkan oleh panel dan besar penggunaannya. Ingin mengetahui lebih banyak tentang hal tersebut? Silakan menghubungi tim marketing CEE! Septiani Post navigation ztpv. 228 74 80 158 246 355 486 416 259